Apa Mommies yakin mainan Si Kecil sudah cocok dan aman? Coba simak tips memilih mainan untuk anak berikut ini!
Mommies, jangan anggap sepele dalam memilih mainan untuk Si Kecil. Apa yang Si Kecil inginkan, itulah mainan yang akan diberikan. Tapi tahukah Mommies, memberikan Si Kecil mainan yang tidak sesuai usia bisa menyebabkan anak terluka. Seperti biji kelereng yang tertelan atau tubuh Si Kecil yang tergores ujung mainan yang runcing. Selain risiko terluka, permainan yang tidak sesuai usia juga turut menghambat proses pembelajaran anak.
Tips memilih mainan untuk anak sesuai usia
Tips memilih mainan untuk anak seharusnya dimulai ketika anak masih bayi. Pada usia 0 hingga 12 bulan, anak baru mulai tertarik pada hal-hal yang ada di sekitarnya. Karenanya, mainan yang paling cocok di usia ini adalah mainan yang memiliki warna, bentuk ataupun suara mencolok guna menarik perhatian si kecil. Saat si kecil mulai menginjak usia 1 hingga 2 tahun, Mommies bisa mulai memberikan mainan yang berguna untuk melatih perkembangan kemampuan kognitif dan motorik anak. Sebagai contoh, permainan yang mengajaknya untuk mulai berjalan atau mengatakan sepatah kata hingga bernyanyi.
Mainan untuk Anak Usia 2 Tahun ke Atas
Menginjak usia 2 hingga 3 tahun, kemampuan kognitif dan motorik anak tentunya sudah jauh lebih berkembang. Belum lagi, rasa penasaran dan juga daya imajinasi anak pada usia ini sudah semakin tinggi. Sehingga akan lebih menyenangkan apabila Mommies mengajaknya menjelajahi dunia imajinasi dan rasa penasarannya, sekaligus mengasah kreativitasnya. Memang terlihat rumit, tetapi Mommies bisa menerapkan hal tersebut melalui permainan peran menggunakan rumah-rumahan atau permainan bentuk menggunakan playdough.
Sedangkan untuk anak berusia 4 tahun ke atas, permainan yang direkomendasikan adalah permainan yang mendorong banyaknya interaksi atau komunikasi bersama temannya. Dan pastikan Mommies memperhatikan dengan baik tips memilih mainan untuk anak pada usia ini. Mengapa demikian? Pada usia ini, anak baru saja mulai mengembangkan rasa empatinya, kerja sama dan keinginannya untuk berinteraksi dengan individu lain.
Kurangnya pengawasan pada tahap ini juga bisa menuntun anak menjadi pribadi yang egois ataupun pemarah. Lalu apa saja permainan yang patut dicoba? Mommies bisa mengajaknya bermain sepak bola mini, permainan tradisional, maupun balok bongkar pasang yang rumit bersama dengan teman bermain anak.
Memastikan bahan mainan aman untuk anak
Tips memilih mainan untuk anak berikutnya adalah memastikan bahwa bahan-bahan mainan aman untuk anak dan terbuat dari bahan kualitas terbaik. Untuk anak berusia di bawah 1 tahun, bahan yang direkomendasikan adalah silikon ataupun kain yang mudah dicuci, sehingga mainan anak tetap bersih dari kuman dan bakteri berbahaya.
Selanjutnya, Mommies juga perlu memastikan bahwa mainan tersebut tidak mengandung bahan kimia berbahaya seperti ftalat, kadmium, timbal hingga merkuri. Kedua, pastikan bahwa mainan tidak memiliki permukaan kasar ataupun berujung runcing yang berisiko melukai anak ketika bermain.
Jenis mainan yang baik untuk anak dan manfaatnya
Tidak hanya untuk bersenang-senang, ternyata jenis permainan anak juga memiliki peran dalam mengasah kreativitas, imajinasi hingga tingkat keaktifan anak. Semakin tinggi kreativitas dan imajinasi anak, maka semakin banyak juga ide-ide cemerlang yang akan diutarakannya. Permainan balok, lego, puzzle, role play, dan board game adalah permainan yang direkomendasikan untuk mengasah kreativitas sekaligus daya imajinasi anak.
Lain dari tingkat kreativitas dan daya imajinasi, obesitas pada anak juga kerap menjadi momok bagi para Mommies. Obesitas tidak hanya membuat anak kesulitan untuk bergerak, tetapi juga membawa berbagai risiko bagi kesehatan anak. Untuk mencegah hal itu, Mommies bisa mengajak anak agar lebih aktif bergerak melalui permainan yang menarik, seperti lompat tali, petak umpet, sepak bola, ataupun permainan tradisional.
Jadi, mana tips memilih mainan untuk anak yang sudah Mommies terapkan?